Selasa, 21 Mei 2013

Laporan Keuangan Al Umm Beck 31 agus 12




KEMENTRIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
UNIVERSITAS HALUOLEO
PENGEMBANGAN PUSAT KEWIRAUSAHAWAN DAN PRODUKTIVITAS NASIONAL (P2KPN)
Alamat: Gedung Auditorium Mokodompit Lt. II
JL. Kampus Hijau Bumi Tridharma Anduonohu Kendari 93232
0401-3007816/0401-319040303; Hp. 085220043156/081515921999

FORMAT LAPORAN KEMAJUAN USAHA
Pada akhir 31 agustus 2012
1.     Identitas perusahaan

Nama perusahaan      :  AL UMM BECK
Nama pemilik             :  Hamsah
Alamat                       ;  KOTA KOLAKA, KEC. TANGGETADA, DESA NONA

Tujuan perusahaan:
Secara sederhana maksud dan tujuan dari pengajuan proposal ini adalah untuk menjadi bahan pertimbangan dalam pengajuan dana pengembangan usaha. Sangat disayangkan jika produksi roti ini kurang mengalami kemajuan apabila menyangkut sarana dan prasarana yang ada tidak dioptimalkan sesuai tujuannya hanya karena tidak ada modal.
Keinginan kami untuk pengembangan usaha pembuatan roti sangatlah besar.
kami berharap menjadi pengusaha yang tumbuh sehat, tangguh dan mandiri jika permodalan ini ada atau diberikan. Yang tentunya akan berdampak pada lingkungan masyarakat sekitarnya antara lain yaitu:

a)      Dapat menyediakan produk roti dalam kualitas dan kuantitas yang cukup memadai.
b)      Menciptakan lapangan kerja baru maupun usaha sampingan untuk lebih memberdayakan ekonomi masyarakat mandiri serta meningkatkan taraf hidup ekonomi khususnya desa tanggetada dan sekitarnya .
c)      Adanya transfer teknologi tepat guna khususnya pembuatan roti sekaligus mendididik anggota usaha yang lain untuk mandiri dan berjiwa wiraswasta.
Jika nantinya menerima dana pengembangan usaha ini maka akan digunakan untuk menyiapkan alat produksi pembuatan roti didaerah setempat.


2.      Dokomen legal ( belum ada )

3.      Tenga kerja
Usaha ini memiliki 6 orang karyawan yang terdiri dari satu pemilik yang bertanggung jawab bernama hamzah. Pemilik hanya mengecek pabriknya, dan terkadan masuk langsung ke dalam proses pembuatan roti tersebut.

4.      Dokumen produksi ( daftar / foto fasilitas produksi, workshop, peralatan. Dst)
Fasilitas produksi di antaranya:
Usaha ini membutuhkan berbagai fasilitas untuk menunjang produksi barang, maka tersedia alat-alat,dapur,dan sebagainya. Juga ada mesin oven, dan mesian cetak, Kompor, wajan adalah alat yang di gunakan untuk memasak  roti. Kompor yang di gunakan ada dua buah kompor yang bermerekkan hock kecil dan besar.
Workshop (Tokoh) Usaha ini  kami mendistribusikan roti dengan cara pemasaran langsung, menjual barang secara terbuka, langsung ke konsumen.
Peralatan yang dimiliki untuk membantu
pembuatan produk kami biasa menggunakan
seprti baskom, meja, plastik, robot, kompor, alat
penggiling adonan, oven, dst.
5.      Karya ( produk atau foto produk )
Untuk saat ini kami hanya dapat menyediakan roti yang sudah di kenal di kalangan masyarakat aniwoi seprti roti donat, roti tawar, jalan kotek, roti bakar dan roti manis.
Dalam masalah ini untuk mengembangkan ke kualitas yang lebih baik lagi kami perlu bimbingan.

6.      Dokumen keuangan perusahaan ( neraca, laba rugi, dls) atau dokomen lain yang sejenis.

PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN USAHA KECIL dan MENENGAH (UKM)
BERBASIS STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN ENTITAS TANPA AKUNTABILITAS PUBLIK (SAK-ETAP)
Dewasa ini Kementerian UKM  menyediakan bantuan permodalan melalui program Kredit Usaha Rakyat (KUR). Bentuk keseriusan pemerintah ini patut dipuji. Hanya saja  pengembangan system manajerial UKM masih belum banyak disentuh oleh pemangku kepentingan. Senyatanya, kendala  utama yang dihadapi pihak UKM  selain modal  adalah penerapan manajemen yang professional.  Mereka kurang memahami dan perlu dibekali tentang  pentingnya laporan keuangan suatu bisnis. Sistem pembukuan UKM selama ini umumnya sangat sederhana dan cenderung mengabaikan  kaidah administrasi keuangan yang standar (baku). Padahal, laporan keuangan yang akurat dan  baku akan banyak membantu mereka dalam upayanya pengembangan bisnisnya secara kuantitatif  dan kualitatif. Oleh karena itu Ikatan Akuntan Indonesia sudah menyiapkan SAK (Standar  Akuntansi  Keuangan) untuk UKM yang dinamakan dengan SAK- ETAP (Entitas Tanpa Akuntabilitas dan kualitatif.

Apabila SAK ETAP diterapkan oleh UKM, UKM tentu akan memiliki data (keuangan) akurat yang amat berguna bagi pelaku UKM dalam upaya lebih meningkatkan produktivitas, efektifitas dan efisiensi usaha. Laporan keuangan adalah proses akuntansi yang digunakan sebagai sarana terjalinnya proses komunikasi informasi antara data keuangan dan aktivitas perusahaan. Laporan keuangan yang baku merupakan  bahan pertimbangan atau mata rantai dalam proses pengambilan keputusan yang sangat dibutuhkan pelaku bisnis UKM tersebut, sekaligus bisa berfungsi sebagai perwujudan pertanggungjawaban manajemen dalam menjalankam usahanya secara profesional.

Karena SAK ETAP adalah yang paling mudah dan murah, maka pilihan menggunakan SAK ETAP dalam Laporan Keuangan UKM adalah pilihan yang wajar. Entitas yang memenuhi persyaratan untuk menerapkan SAK ETAP, harus membuat Laporan Keuangan sebagaimana disyaratkan oleh par 3.12 SAK ETAP yaitu:
(1 ) Neraca;
 (2) Laporan Laba Rugi;
(3Laporan Perubahan Ekuitas;
(4) Laporan Arus Kas, dan
(5) Catatan atas Laporan Keuangan




A.     LABA RUGI
Laporan laba rugi menyajikan penghasilan dan beban entitas untuk suatu periode, misalnya satu bulan atau satu  tahun.
Al Umm Beck
Laporan Laba Rugi
Untuk Bulan Yang Berakhir 30 Agustus 2012
Pendapatan:
  Pendapatan usaha

Beban:
  Beban gaji
  Beban listrik
  Beban serba/serbi

Jumlah beban

Laba/rugi bersih




Rp    1.200.000
Rp       200.000
Rp       200.000

Rp  6,500.000






(Rp   1.600.000 )
 

 Rp   4.900.000-


B. LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS
Laporan perubahan ekuitas menyajikan ringkasan perubahan dalam ekuitas pemilik yang  terjadi selama periode waktu tertentu, seperti satu bulan atau satu tahun.
Al Umm Beck
Laporan Perubahan Ekuitas
Untuk Bulan Yang Berakhir 30 Agustus 2012
Modal hamsah. 1 Agustus 2012
Laba/rugi bersih
Dikurangi: Penarikan

Kenaikan/Penurunan ekuitas pemilik

Modal Hamsah. 30 Agustus 2012

 Rp 4.900.000
(Rp   000.000)





Rp 2.000.000



Rp 4.900.000


Rp 6.900.000



C. NERACA
Neraca menyajikan aset, kewajiban dan ekuitas suatu entitas pada suatu tanggal tertentu - akhir periode pelaporan

Al Umm Beck
Neraca
30 Agustus 2012
Aset
Aset lancar                 
Kas                                                                Rp 2.000.000
Piutang usaha                                             RP    000.000
Persediaan                                                  Rp    000.000
Perlengkapan kantor                                Rp     900.000
Jumlah aset lancar                                                             Rp 2.900.000

Aset tidak lancar
Tanah                                                            Rp ooo.ooo
Gedung                               Rp 3.500.000
Akum.peny,gedung         (Rp    000.000

Peralatan                            Rp    500.000
Akum.peny.peralatan      (Rp    000.000


                                                                               .000


Jumlah aset tidak lancar                                            Rp Rp 4.000.000 

Jumlah Aset                                                                        Rp 6.900.000
Kewajiban dan ekuitas
Kewajiban jangka pendek
Utang usaha                         RP 000.000
Utang gaji                             Rp 000.000
Jumlah kewajiban
Jangka pendek                                                   Rp 000.000


Kewajiban jang. Panjang
 Utang bank jang. Panjang                                Rp 000.000

Jumlah kewajiban                                              Rp 000.000

Ekuitas
  Modal Hamsah                                                 Rp 6.900.000



Jumlah kewajiban dan ekuitas                       Rp 6.900.000

D. LAPORAN ARUS KAS
      Laporan arus kas menyajikan informasi perubahan historis atas kas dan setara kas entitas, yang menunjukkan secara terpisah perubahan yang terjadi selama satu periode dari aktivitas oprasi, investasi dan pendanaan.


Al Umm Beck
Laporan Arus Kas
Untuk Bulan Yang Berakhir 30 Agustus 2012
Arus kas dari aktivitas oprasi:
     Kas diterima dari pelanggan                                            Rp 3.700.000
     Dikurangi: pembayaran beban dan
              Pembayaran kepada kreditor                                 (Rp 1.500.000 )
     Arus kas bersih dari aktivitas oprasi                                                                                        Rp 2.200.000
Arus kas dari aktivitas investasi:
     Pembayaran kas untuk pembelian tanah                                                                                 (Rp     ----          )
Arus kas dari aktivitas pendanaan:
     Kas diterima dari pemilik investasi                                                                 Rp
     Dikurangi penarikan kas oleh pemilik                                                           (Rp    200.000 )
     Arus kas bersih dari aktivitas pendanaan                                                                               (Rp      200.000  -)


Arus kas bersih dari saldo kas, 30 Agustus 2012                                                                         Rp 2.000.000

E. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN                                                                                                                                Catatan atas laporan keuangan berisi informasi sebagai tambahan informasi yang disajikan dalam laporan keuangan. Catatan atas laporan keuangan memberikan penjelasan negatif atau rincian jumlah yang di sajikan dalam laporan keuangan dan informasi.
Urutan penyajian catatan atas laporan keuangan adalah sebagai berikut:
a.       Suatu pernyataan bahwa laporan keuangan telah di susun sesuai dengan SAKETAP, artinya entitas mengenai laporan keuangan telah memetuhi SAKETAP, harus membuat suatu pernyataan eksplisit dan secara penuh atas kepatuhan tersebut dalam catatan atas laporan keuangan. Laporan keuangan tidak boleh menyatakan mematuhi SAK ETAP kecuali jika mematuhi semua persyaratan dalam SAKETAP.
b.      ringkasan kebijakan akuntansi signifikan yang diterapkan
Dalam ringkasan kebijakan akuntansi yang signifikan harus diungkapkan:
1)      dasar pengukuran yang digunakan dalam penyusunan laporan keuangan;
2)      kebijakan akuntansi lain yang digunakan yang relevan untuk memahami laporan keuangan
c.       informasi yang mendukung pos-pos laporan keuangan. Pendapatan usaha di kolom laba rugi merupakan penghasilan selama bulan juli yang di catat dalam laporan, pengahilan Laba Bersih Sebelum adanya Pajak.Pada kolom ekuitas Al Umm Beck Melakuakan penarikan pada modal selama di bulan juli Untuk keperluan peribadi.

Catatan laporan keuangan
1.Laporan keuangan telah disusun berdasarkan Standar Akuntansi Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik (STAK-ETAP). Laporan keuangan menyajikan dengan wajar posisi keuangan. Kinerja leuangan dan arus kas entitas.
2.Enitas penyusunan laporan keuangan, kecuali laporan arus kas, dengan menggunakan dasar aktual. Dasar pengukuran yang di gunakan adalah biaya historis dan nilai wajar.
3.Proses pembuatan roti tersebut dilakukan di desa tanggetada dan kami belum memiliki SIUP, SITU, TDP dan MPWP. Usaha ini masih dalam bentuk usaha Perseorangan. Alamat kantor  di kota Kolaka, kec. Tanggetada, Desa Nona.
4.Dalam pelaksanaanya kami langsung mendistribusikan produk kami dengan cara pemasaran lansung. Pemasaran langsung adalah suatu system insentif yang menggunakan satu atau lebih media periklanan untuk respon yang terukur dan atau transaksi dislokasi manapun.
    Kegiatan utama perusahaan kami yalah membuat roti dan menjualnya kepada konsumen.
5.Aset/kas yang digunakan untuk membeli bahan baku atau peralata selama satu bulan. Dan adapun dari kewajiban kami seprti kewajiban jangka pendek dan jangka panjang kami belum melakukan hal tersebut. Dalam hal ini hanya terdapat modal yang cukup memenuhi kebutuhan perusahaan.
6.Pada catatan laba rugi belum ada pajak yang dikenakan kepada kami, sehingga kami tidak mencatatnya.

7.      Masalah yang masih  dihadapi pada saat ini.
Masalah yang di hadapi yaitu:
Pemodalan: 
·         Misalnya Untuk membli alat produksi.
·          Membangun tempat penjualan sendiri, terutama dalam mengembangkan kualitas produk.
·         Membayar kariawan.
·         Kurangnya dana untuk membeli teknologi.



Pemasaran:
·      Dalam proses pemasaran ini kami hanya dapat menjual dengan sistem menjual dipasar.
·      Dalam persaingan dalam pasar produk yang kami miliki belum mampu masuk pada pasar internasional.
·      Pemasaran masih di jalankan sendiri-sendiri.
·      Pemasaran sifatnya hanya berada pada daerah tertentu saja.

Masalah dalam memProduksi:
·      Dalam proses produksi kita selalu kalah dari produksi daerah yang sudah memiliki kemasan profesional dan mendapatkan izin dari oprasional dari depkes.
·      Kurannya barang input.
·      Proses produksi masih sangat manual. Misalanya pembakaran terkadang menggunakan tunggku.
Perusahan-perusahaan dalam menjalankan kegiatan promosinya umumnya mempunyai tujuan untuk meningkatkan hasil penjualan. Demikian pula yang dilaksanakan oleh Perusahaan Roti ini dalam melakukan kegiatan promosinya adalah untuk mencapai tujuan tersebut.

8.    Lokasi pemasaran
Lokasi pemasaran terletak di pasar anaiwoi depan lapangan. Singkat kata jalan poros antara pomala dan watubagga.
Demikianlah laporan kemajuan usaha yang kami buat berdasarkan Standar Akuntasi Entitas Tanpa Akuntabilitas Pablik (SAK-ETAP).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar